kampus.okezone.com, JAKARTA - Bahasa Indonesia bukan hanya menjadi bahasa nasional. Bahasa Indonesia memiliki pengaruh yang lebih luas, yakni sebagai alat pemersatu dan ketahanan bangsa. Sebab, selain sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki kekuatan dan kekuatan yang menjadi identitas suatu bangsa.
Demikian disampaikan Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Dadang Suganda saat mengisi kuliah umum bertajuk "Bahasa Indonesia Sebagai Alat Pemersatu dan Ketahanan Bangsa" di Unpad, kemarin. Dia menyebut, Indonesia memiliki bahasa yang sangat banyak. Namun, bahasa Indonesia menjadi pemersatu atas keberagaman bahasa tersebut.
"Berdasarkan penelitian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indonesia sedikitnya memiliki 700 bahasa daerah. Apa jadinya bila tidak ada bahasa Indonesia?" ujar Dadang, seperti dikutip dari laman Unpad, Selasa (18/2/2014).
Mengambil konsep dari Wawasan Nusantara, kata Dadang, bahasa Indonesia memiliki substansi sebagai tiang pancang keekaan dalam kebhinekaan serta sebagai tiang pancang kesatuan bangsa. Hal ini sesuai dengan hakikat bahasa yaitu hidup pada sebuah proses interaksi sosial.
"Dari interaksi sosial inilah muncul bahasa sebagai alat kekuasaan. Kata-kata yang terlontar dari seorang komandan akan berbeda hirarkinya dengan kata-kata seorang prajurit," jelasnya.
Meskipun bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional, peran bahasa daerah dan bahasa asing juga turut memperkuat identitas suatu bangsa. Dadang berpendapat, bahasa daerah memiliki fungsi sebagai pemasok kosakata di dalam bahasa Indonesia yang belum ada padanannya.
Sementara bahasa asing, tutur Dadang, kedudukannya berfungsi sebagai penunjang komunikasi internasional seperti diplomasi dan politik. Selain itu, juga menjadi pentransfer ilmu pengetahuan dan sumber pengayaan kosa kata Bahasa Indonesia.
"Bahasa Indonesia haruslah ditanamkan secara turun temurun, karena berfungsi sebagai alat kekuasaan dan hegemoni sosial. Sekali lagi bayangkan, bagaimana jadinya bila tidak ada bahasa Indonesia?" papar Dadang.