Meneguhkan Langkah Mewujudkan World Class University
Bogor, Diktis - Rapat Kerja Direktorat Pendidikan Tinggi Islam yang dilaksanakan sejak tanggal 28 Februari-2 Maret 2014 meneguhkan langkah untuk terwujudnya World Class University (WCU). "Beberapa program di tahun 2014 ditegaskan arahnya untuk mensupport terwujudnya PTAI yang akandiperhitungkan di dunia International," kata Prof. Dr. Dede Rosyada, MA pada saat memberikan arahannya. Pada forum tersebut, seluruh pejabat eselon tiga dan empat beserta staff pengelola keuangan dihadirkan. Rapat ini ditujukan untuk mensinergikan beberapa program lintas sub direktorat. Beberapa program unggulan yang didesain untuk mengawal dan mendorong perwujudan WCU adalah program 1000 doktor, penambahan sarana-prasarana, peningkatan mutu SDM yang dilibatkan dalam short course ke luar negeri, peningkatan penelitian berstandar international, beasiswa studi lanjut ke luar negeri, sabbatical leaave, dan program lainnya.Peluncuran "Program 1000 Doktor"
Program 1000 doktor diluncurkan dalam rangka meningkatkan mutu SDM dan proses pembelajaran di PTAI. "1000 doktor baru harus didesain roadmap-nya, sehingga tidak terjadi penumpukan kompetensi SDM pada bidang-bidang tertentu," kata Dede Rosyada pada saat memberikan sambutan. "Desain kegiatan mulai dari peningkatan kemampuan bahasa hingga pembiayaan kuliahnya," jelasnya lebih lanjut. Dede juga menyatakan bahwa komposisi pengiriman dosen PTAIN untuk lanjut studi adalah 30% untuk studi lanjut di PT Luar Negeri dan 70% untuk pendidikan doktor di PT dalam negeri.
Seluruh dosen tersebut akan dibiayai melalui anggaran negara dan dalam waktu tertentu penerima beasiswa harus sudah kembali untuk mengabdi kepada PTAI.
Sebagaimana telah diberitakan, bahwa Kementerian Agama memberi mandat kepada UIN Malang dan UIN Jakarta untuk mempercepat proses terwujudnya sebagai WCU. Meski secara khusus hanya dimandatkan pada dua UIN, namun program Direktorat Pendidikan Tinggi Islam didesain untuk seluruh PTAI di bawah pembinaan Kementerian Agama. Dengan demikian, terpenuhinya standar tersebut akan mampu menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa luar negeri untuk lanjut studi di Indonesia. Pada tahun 2013, Kementerian Agama telah memberikan beasiswa kepada 50 mahasiswa Thailand untuk studi di enam Universitas Islam Negeri.
Pelibatan dalam Konferensi International
Untuk mendukung keterlibatan para dosen dalam forum-forum international, Diktis akan memberikan bantuan kepada para dosen yang mempunya karya terbaik berupa disertasi atau karya ilmiah lainnya untuk dipresentasikan di forum-forum international. Bantuan bisa meliputi salah satu dari tiga komponen; biaya transportasi, penginapan atau uang harian, atau meliputi keseluruhan komponen. "Jika PTAI mempunyai dosen yang sering mempresentasikan karya ilmiah di luar negeri, tentu akan menaikkan gengsinya," ujar Mastuki mengomentari. Selain itu, forum-forum pelibatan civitas akademika di dunia international dengan berbagai bentuknya tersebut diciptakan dalam rangka mempercepat kenaikan pangkat para dosen dan menigkatkan citra Islam Indonesia dalam kancah yang lebih luas. Pada tahun ini, PTAI bisa mulai submit ke beberapa perguruan tinggi di luar negeri untuk terlibat di forum-forum international.
Penghargaan Scholarly Works untuk Karya Ilmiah Terbaik
Dalam rangka mempersiapkan terwujudnya "Indonesian Corner" yang akan dicanangkan di beberapa PT di Luar Negeri, Diktis akan memberikan bantuan editing, translating dan pengayaan atas karya ilmiah terbaik. Setelah itu, karya tersebut akan digandakan dan selanjutnya dikirimkan untuk menjadi bagian isi pustaka indonsian corner nanti. Program didesain untuk lebih memperkenalan budaya dan keislaman Indonesia di kancah International. Memperkenalkan Indonesia kepada dunia itu penting di tengah citra bangsa yang agak terpuruk. PTAI harus menjadi jendela Islam Indonesia. Artinya, jika ada orang ingin mengenal Islam Indonesia, cukuplah dengan melihat kiprah dan hasil riset di PTAI.
Mahasiswa bisa Mengakses Kegiatan
Selain program-program untuk Dosen PTAI, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam juga memprogramkan untuk penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan, seperti pemagangan pada dunia industri, pembibitan, bantuan seminar, bantuan kegiatan kemahasiswaan, penguatan media, dan lain-lain. Namun demikian, semua program berbasis pada pengajuan dan proses seleksi sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Rapat Kerja ini telah berhasil merumuskan beberapa program yang bisa disinergikan untuk mencapai cita-cita mulia di atas. Seluruh civitas akademika bisa mengakses beberapa program Direktorat Pendidikan Tinggi Islam. [4n15]