PPB UIN Jakarta Beri Pelatihan Belasan Dosen Muda UIN Padang
PPB UIN Jakarta Beri Pelatihan Belasan Dosen Muda UIN Padang

Gedung PPB, BERITA UIN Online— Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Jakarta dipercaya memberikan pelatihan bahasa dan penulisan proposal penelitian bagi belasan dosen muda UIN Imam Bonjol Padang. Ini dilakukan guna memperkuat bahasa dan sistematika proposal bagi keperluan studi lanjut doktoral mereka.

Pembukaan pelatihan dilakukan secara hibrid, Senin ini (15/5/2023), disaksikan sejumlah pimpinan kedua universitas. Diantaranya, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kelembagaan UIN Jakarta, Din Wahid MA Ph.D, dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Imam Bonjol Dr. Yasrul Huda MA.

Selain itu, hadir juga Kepala PPB UIN Jakarta Kustiwan  S.Ag. M.A. Ph.D., Koordinator Bahasa Inggris PPB UIN Jakarta Waliyadin M.A.TESOL, dan Ketua Tim Pelaksana Pelatihan Ms. Nuraeni.

Warek Yasrul mengungkapkan, kegiatan pelatihan dilakukan guna meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para dosen muda. Kemampuan bahasa ini diperlukan sebagai prasyarat para dosen dalam melanjutkan studi di jenjang pendidikan doktoral.

“Kami berterima kasih atas fasilitasi pelatihan ini. Kami percaya atas kompetensi dan kapasitas PPB UIN Jakarta dalam merealisasikan program,” katanya.

Menanggapi itu, Kepala PPB Kustiwan mengapresiasi kepercayaan UIN Imam Bonjol. “PPB UIN Jakarta berkomitmen memberikan pelayanan terbaik sehingga diharapkan memenuhi ekspektasi peningkatan keterampilan bahasa,” ujarnya.

Pelatihan bahasa hasil kerjasama UIN Jakarta dan UIN Imam Bonjol Padang ini diikuti 15 orang dosen muda UIUN Jakarta. Pelatihan sendiri dijadwalkan berlangsung sejak 13 Mei hingga 13 Agustus 2023 mendatang.

Sebelum UIN Imam Bonjol, ungkap Kustiwan, PPB sebelumnya memberikan pelatihan bahasa seperti pelatihan IELTS bekerjasama dengan LPDP Kementerian Keuangan dan Program 5000 Doktor Kemenag. Lainnya, fasilitasi pelatihan bahasa peserta Program Persiapan Studi Lanjut) dan peserta Program Persiapan Bahasa dan Akademik.

Sementara itu, Warek Din Wahid menilai pelatihan bahasa memiliki manfaat dalam menyiapkan para dosen dalam mengakses studi di berbagai perguruan tinggi terbaik dunia. Ini berkaca dari keberhasilan program pembibitan calon dosen PTKIN Kemenag se-Indonesia era 1990-an.

“Insya Allah program pelatihan ini akan mengulang keberhasilan program yang pernah digagas Kemenag sebelumnya,” harapnya.

Selain bahasa Inggris, para dosen juga diberi pilihan memperkuat kemampuan bahasa Arab. Konsentrasi penguatan bahasa Inggris diarahkan bagi para calon dosen yang meminat kuliah ke universitas-universitas terbaik di Barat, sedang penguatan bahasa Arab diberikan pada dosen peminat studi di perguruan tinggi terbaik Islam.

Ini juga menjawab kritikan berbagai pihak bahwa Kementerian Agama cenderung mengirim dosen-dosennya ke Barat yang cenderung menghasilkan sarjana sarjana sekuler dan liberal. “Saya sendiri mendapat beasiswa ke universitas di Belanda,” kisahnya. (Ahmad Muawam/ZM)