Sosialisasi Program BIPA di Pusat Bahasa UIN Jakarta
Sosialisasi Program BIPA di Pusat Bahasa UIN Jakarta
SONY DSCapbipaindonesia.org - Pada Selasa, 16 Juli 2013, APBIPA Indonesia yang diwakili oleh  Niknik M. Kuntarto mendapatkan kesempatan hadir dan bicara tentang Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Pusat Pengembangan Bahasa UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Acara lokakarya yang diselenggarakan di Wisma Syahida ini dibuka pada pukul 09.00 ini oleh Pusat Pengembangan Bahasa UIN Syarif Hidayatullah, Muhamad Zuhdi, Ph.D. Ia mengatakan bahwa sebenarnya mahasiswa asing mulai berdatangan ke Kampus UIN pada 2007, tetapi hingga saat ini penanganannya belum maksimal. Dengan semakin bertambahnya mahasiswa asing yang berminat melanjutkan kuliah di UIN, semakin besar juga kebutuhan akan adanya Program BIPA yang kokoh. Namun, disayangkan belum tercukupinya wadah untuk tumbuh kembangnya program tersebut, terutama belum tersedianya kurikulum standar BIPA dan guru-guru BIPA  yang handal. Latar belakang  itulah mengapa lokakarya ini diadakan di Kampus UIN. Prof. Dr. Mahsun, Kepala Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang mendapatkan kesempatan pertama  memaparkan makalahnya yang berhubungan dengan Kebijakan Pemerintah tentang Pengajaran BIPA, menyambut baik niat Kampus UIN untuk lebih serius menangani Program BIPA. Profesor yang ahli di bidang Genolinguistik ini menjelaskan  bahwa Badan Bahasa sedang merancang Kurikulum BIPA yang insyaallah siap disosialisasikan dengan cara menngundang pegiat-pegiat BIPA dari berbagai kampus atau lembaga untuk berdiskusi demi terwujudnya Kurikulum BIPA yang standar dan  dapat digunakan di seluruh Indonesia. Sementara itu, Dr. Jamhari, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kelembagaan, sebagai pembicara kedua memaparkan kerisauan yang telah lama ia rasakan: bahasa Indonesia  digunakan oleh penutur aslinya  sendiri secara kurang baik dan benar, bagaimana mau mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada penutur asing?  Ia berharap risauan itu dapat dijadikan sebagai bahan renungan bersama demi terwujudnya Program BIPA yang baik. Sebagai narasumber terakhir, Niknik M. Kuntarto yang ditugaskan oleh Ketua Umum APBIPA Indonesia dan BIPA UMN (Universitas Multimedia Nusantara)  di hadapan 30 peserta yang merupakan guru BIPA dengan berlatar belakang Dosen Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, mengawali presentasinya yang berjudul “Program Pembelajaran BIPA yang Menggugah dan Menggairahkan” dengan “Kuis Cermin Diri” dan “Kuis Deteksi Penyakit Profesional Guru BIPA”. Kedua kuis ini bertujuan sebagai cermin diri bahwa ada persoalan yang sama yang kini  dihadapi oleh banyak pengajar BIPA, yakni mengenai belum tersedianya standar kurikulum dan variasi metodologi pengajaran BIPA. Penulis novel Saatirah ini menjelaskan bahwa memang sampai saat ini belum ada materi ajar yang sanggup memenuhi seluruh program BIPA karena  setiap siswa BIPA yang satu dengan yang lainnya berbeda tujuan dan kebutuhannya.  Kreativitaslah yang dibutuhkan oleh seorang guru BIPA. Niknik mencontohkan bagaimana sebuah kreativitas sangat dibutuhkan saat berdirinya BIPA UMN yang alhamdulillah, baru berdiri, tetapi segala sesuatunya dirancang secara serius dan baik hasilnya. Bersama Wakil Rektor UMN, Prof Muliawati, dosen-dosen Bahasa Indonesia, Tim Marketing, dan Duta Bahasa, telah berusaha menambang kreativitas untuk merancang kegiatan ke-BIPA-an, seperti penyediaan sarana belajar, kurikulum, materi ajar, media ajar, dan penyediaan guru BIPA yang bersertifikasi. Dengan yakin, Niknik mengatakan bahwa semua masalah tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan banyak belajar tentang  kurikulum BIPA dan metode pembelajarannya. Sebagai contoh ia menyarankan agar mengikuti Program Sertifikasi Guru BIPA, sebuah program yang disediakan APBIPA Indonesia sebagai upaya  memartabatkan bahasa dan bangsa Indonesia. Di akhir acara,  penulis buku Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir ini menjamin bahwa setelah mengikuti program sertifikasi, kita akan menjadi guru BIPA yang menggugah dan menggairahkan. Ingat,  guru yang biasa-biasa saja adalah ia yang selalu memberi tahu pengetahuan kepada siswa. Guru yang  baik adalah mereka yang selalu menjelaskan  apa yang seharusnya diajarkan.  Guru yang sangat baik  selalu mendemonstrasikan apa yang diajarkan, memberi contoh, dan menjadi role model bagi siswa. Namun, hanya ada satu guru yang menjadi guru favorit bagi siswanya yaitu guru yang luar biasa. Guru yang luar biasa adalah mereka mampu menginspirasi, menggugah, dan menggairahkan siswanya untuk belajar dalam daya cipta, kreatif, dan ilmu pengetahuan.” Sudah siapkah Anda menjadi Guru BIPA yang menggugah dan menggairahkan?